Guru Indonesia

Ikatan Guru Indonesia.

Membaca

Budayakan Membaca.

Produk

Temukan produk berkualitas.

Jumat, 24 Juli 2020

Workshop Online



Workshop Online

Workshop online SAGUSABLOG Satu Guru Satu Blog yang di selenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia cukup menarik perhatian para anggota IGI yang selama ini belum membuat blog guru/pendidikan,.

Ini menjadi pengalaman tersendiri bagi saya, dengan adanya Workshop saya bisa membuat Blog Guru, belum pernah ada pelatihan Blog dengan Tutorial sangat Lengkap berupa PDF dan VIDIO, ini sangat membantu kami untuk mempelajarinya, sekalipun kami belum pernah sama sekali.

Kegiatan SAGUSABLOG ini dilaksanakan khusus untuk anda anggota Ikatan Guru Indonesia (IGI), seperti yang ditulis oleh Amin Mungamar (Mr. Mung) di mr.mung.web.id bahwa syarat untuk mengikuti Workshop Online SAGUSABLOG sangat mudah:

  1. Instal aplikasi Telegram di smarthphone, laptop atau tablet anda,
  2. Tunjukan no KTA IGI (Ikatan Guru Indonesia)
  3. Ikuti workshop online dengan hati senang dan bahagia sampai TUNTAS.

Sedangkan kelas dalam workshop online SAGUSABLOG dibagi menjadi 2 (dua) kelas, yaitu kelas Dasar dan kelas Lanjut.
Kelas Dasar bagi anggota yang belum mempunyai Blog sedangkan kelas Lanjut bagi anggota yang telah mempunyai Blog.
Sedangkan materi workshop SAGUSABLOG antara lain:

  1. Membuat blog guru dengan engine blogger.
  2. Mendesain template blog guru dengan template bawaan blogger
  3. Mengganti template blog guru dengan template dari pihak ke 3
  4. Mendesain header blog guru
  5. Mengelola Blog guru
  6. Membuat soal online di google drive
  7. SEO (Search Engine Optimization)
  8. Monetize Blog
  9. Custom Domain

Pentingnya Membaca



Budaya membaca, mengapa sih kita harus membaca ? karena membaca merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi yang di tulis. Membaca dapat menjadi yang dilakukan sendiri maupun keras-keras. Hal tersebut dapat menguntungkan untuk pendengar lain yang juga bisa membangun konsentrasi kita sendiri.

Membaca perlu ditekankan kepada setiap individu sejak kecil. Karena, informasi yang paling mudah untuk kita peroleh adalah melalui bacaan, baik koran, majalah tabloid, buku-buku, dan lain-lain. minimnya budaya membaca di kalangan remaja indonesia sangat perlu diperhatikan. Problema tersebut, tidak boleh di anggap remeh, karena besarnya rasa cinta membaca sama dengan kemajuan. Artinya, suatu tingkatan minat baca seseorang menentukan tingkat kualitas serta wawasannya. Kebiasaan membaca san gatperlu ditingkatkan terutama kepada para remaja indonesia. Dalam proses belajar mengajar, mustahil berhasil tanpa adanya "membaca".

Suatu asumsi menyatakan budaya membaca lebih penting dari pada seklah dalam tujuan mencapai kesuksesan. Suka membaca tanpa bersekolah masih berpeluang dalam mencapai kesuksesan, karena membaca membuat pola pikit kita luas dan tajam. Meningkatkan kreatifitas kita dalam bekerja atau menciptakan lapangan kerja guna mencapai kesuksesan. Sedangkan tidak suka membaca tapi bersekolah, peluang untuk mencapai kesuksesan lebih kecil. Bukankah banyak lulusan kuliah yang menjadi seorang pengangguran. Kenapa hal ini bisa terjadi ? karena minat bacanya pasti kurang.

Beberapa manfaat membaca adalah memperluas wawasan, mempertajam gagasan, menigkatkan kreatifitas seseorang.

RPP Kelas VI Tema 1

Monggo didownload Contoh RPP untuk SD Kelas 6 Revisi Terbaru untuk semester 1 (ganjil) dan Semester Genap sebagai salah satu acuan Guru dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 dengan 3 komponen inti.

 

Kamis, 23 Juli 2020

Silabus Kelas VI SD Kurikulum K13

Halo Bapak dan Ibu guru, pada kesempatan kali ini saya akan membagikan Silabus Kelas 6 SD/MI Kurikulum 2013 Revisi 2018 Melalui artikel ini Bapak dan Ibu guru bisa mengunduhnya secara gratis, kami juga telah menyusunnya dengan sedemikian rupa agar bisa di download dengan mudah. Seperti yang telah kita ketahui, silabus merupakan salah satu berkas penting yang perlu dimiliki oleh setiap guru. Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup beberapa bagian, diantarannya yaitu kompetensi dasar, standar kompetensi, indikator, penilaian, alokasi waktu, materi pembelajaran, dan sebagainya. Dengan hadirnya silabus untuk kelas 6 SD ini, Bapak dan Ibu guru bisa lebih mudah dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Silabus Kelas 6 SD Kurikulum 2013 Revisi 2018 ini dibuat sesuai dengan buku kelas 6 Kurikulum 2013 Revisi 2018.

 

Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19, Tantangan yang Mendewasakan

Tantangan Pembelajaran
Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat dunia mendefinisikan makna hidup, tujuan pembelajaran dan hakikat kemanusiaan. Jika selama ini manusia-manusia dipaksa hidup dalam situasi serba cepat, pekerjaan tanpa henti, dan kejaran target pertumbuhan ekonomi dalam sistem kompetisi. Namun, persebaran virus Corona (Covid-19) yang menjadi krisis besar manusia modern, memaksa kita untuk sejenak bernafas, berhenti dari pusaran sistem, serta melihat kembali kehidupan, keluarga, dan lingkungan sosial dalam arti yang sebenarnya. Manusia dipaksa ‘berhenti’ dari rutinitasnya, untuk memaknai apa yang sebenarnya dicari dari kehidupan.
Indonesia punya tantangan besar dalam penanganan Covid-19. Dari semua aspek yang menjadi tantangan saat ini, saya konsentrasi pada aspek pendidikan, yang esensial untuk didiskusikan. Aspek pendidikan menjadi konsentrasi penulis, karena telah berpuluh tahun bergelut di bidang ini dalam kapasitas sebagai peneliti, praktisi hingga perumus kebijakan.
Pandemi Covid-19 memaksa kebijakan social distancing, atau di Indonesia lebih dikenalkan sebagai physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk meminimalisir persebaran Covid-19. Jadi, kebijakan ini diupayakan untuk memperlambat laju persebaran virus Corona di tengah masyarakat. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) merespon dengan kebijakan belajar dari rumah, melalui pembelajaran daring dan disusul peniadaan Ujian Nasional untuk tahun ini.
Tantangan Pembelajaran
Persebaran virus Corona yang massif di berbagai negara, memaksa kita untuk melihat kenyataan bahwa dunia sedang berubah. Kita bisa melihat bagaimana perubahan-perubahan di bidang teknologi, ekonomi, politik hingga pendidikan di tengah krisis akibat Covid-19. Perubahan itu mengharuskan kita untuk bersiap diri, merespon dengan sikap dan tindakan sekaligus selalu belajar hal-hal baru. Indonesia tidak sendiri dalam mencari solusi bagi peserta didik agar tetap belajar dan terpenuhi hak pendidikannya.  Sampai  1 April 2020, UNESCO mencatat setidaknya  1,5 milyar anak usia sekolah yang terdamapk Covid 19 di 188 negara termasuk 60 jutaan diantaranya ada di negara kita.
Semua negara terdampak telah berupaya membuat kebijakan terbaiknya dalam menjaga kelanggengan layanan pendidkan. Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan nyata yang harus segera dicarikan solusinya: (1) ketimpangan teknologi antara sekolah di kota besar dan daerah, (2) keterbatasan kompetensi guru dalam pemanfaatan aplikasi pembelajaran, (3) keterbatasan sumberdaya untuk pemanfaatan teknologi Pendidikan seperti internet dan kuota, (4) relasi guru-murid-orang tua dalam pembelajaran daring yang belum integral.
Pemberlakuan kebijakan physical distancing yang kemudian menjadi dasar pelaksanaan belajar dari rumah, dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba-tiba, tidak jarang membuat pendidik dan siswa kaget termasuk orang tua bahkan semua orang yang berada dalam rumah. Pembelajaran teknologi informasi memang sudah diberlakukan dalam beberapa tahun terakhir dalam sistem pendidikan di Indonesia. Namun, pembelajaran daring yang berlangsung sebagai kejutan dari pandemi Covid-19, membuat kaget hampir di semua lini, dari kabupaten/kota, provinsi, pusat bahkan dunia internasional.
Sebagai ujung tombak di level paling bawah suatu lembaga pendidikan, kepala sekolah dituntut untuk membuat keputusan cepat dalam merespon surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengharuskan sekolah untuk memberlakukan pembelajaran dari rumah. Pendidik merasa kaget karena harus mengubah sistem, silabus dan proses belajar secara cepat. Siswa terbata-bata karena mendapat tumpukan tugas selama belajar dari rumah. Sementara, orang tua murid merasa stress ketika mendampingi proses pembelajaran dengan tugas-tugas, di samping harus memikirkan keberlangsungan hidup dan pekerjaan masing-masing di tengah krisis.
Jadi, kendala-kendala itu menjadi catatan penting dari dunia pendidikan kita yang harus mengejar pembelajaran daring secara cepat. Padahal, secara teknis dan sistem belum semuanya siap. Selama ini pembelajaran online hanya sebagai konsep, sebagai perangkat teknis, belum sebagai cara berpikir, sebagai paradigma pembelajaran. Padahal,  pembelajaran online bukan metode untuk mengubah belajar tatap muka dengan aplikasi digital, bukan pula membebani siswa dengan tugas yang bertumpuk setiap hari. Pembelajaran secara online harusnya mendorong siswa menjadi kreatif mengakses sebanyak mungkin sumber pengetahuan, menghasilkan karya, mengasah wawasan dan ujungnya membentuk siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Dari tantangan-tantangan itu, kita harus berani melangkah untuk menjadikan pembelajaran online sebagai kesempatan mentransformasi pendidikan kita. Ada beberapa langkah yang dapat menjadi renungan bersama dalam perbaikan sistem pendidikan kita khususnya terkait pembelajaran daring:
Pertama, semua guru harus bisa mengajar jarak jauh yang notabene harus menggunakan teknologi. Peningkatan kompetensi pendidik di semua jenjang untuk menggunakan aplikasi pembelajaran jarak jauh mutlak dilakukan. Memang jumlahnya sangat banyak, untuk memastikan sekitar 3 jutaan guru di Indonesia memiliki kompetensi yang memadai dalam memanfaatkan teknologi tentu bukan perkara mudah. kompetensi minimal TIK guru level 2 harus segera diwujudkan termasuk kemampuan melakukan vicon (video conference) dan membuat bahan ajar online. Level 2 ini merupakan pengelompokan komptensi TIK guru yang ideal berdasarkan Teacher ICT Competencies Framework oleh UNESCO. Level tertinggi adalah level 4 dimana guru sudah mampu menjadi trainer bagi guru yang lain. Jika kompetensi guru sudah level2, maka guru akan mampu menyiapkan sistem belajar, silabus dan metode pembelajaran dengan pola belajar digital atau online.
Pemerintah tidak harus sendiri, upaya menggandeng banyak pihak penyedia portal daring sangat tepat dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun leading sektor urusan kebijakkan pembelajaran daring  harus dikendalikan dibawah kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kedua, pemakaian teknologipun juga tidak asal-asalan, ada ilmu khusus agar pemanfaatan teknologi dapat menjadi alat mewujudkan tujuan Pendidikan yakni teknologi Pendidikan (TP). Pembelajaran online tidak hanya memindah proses tatap muka menggunakan aplikasi digital, dengan disertai tugas-tugas yang menumpuk. Ilmu teknologi pendidikan mendesain sistem agar pembelajaran online menjadi efektif, dengan mempertimbangkan tujuan pendidikan secara khusus. Prinsip-prinsip pemanfaatan teknologi yang harus menjadi acuan guru dalam meamanfaatkan teknologi  yaitu mampu menghadirkan fakta yang sulit dan langka ke dalam kelas, memberikan ilustrasi fenomena alam dan ilmu pengetahuan, memberikan ruang gerak siswa untuk bereksplorasi, memudahkan interaksi dan kolaborasi antara siswa-guru dan siswa-siswa, serta menyediakan layanan secara individu tanpa henti. Namun sangat sedikit guru yang memahami prinsip-prinsip diatas. Hal ini menuntut stakeholder terkahit utamanya para Pengembang Teknologi Pembelajaran harus lebih banyak berinovasi dan mencari terobosan pembelajaran di masa darurat seperti Covid-19 saat ini.
Ketiga, pola pembelajaran daring harus menjadi bagian dari semua pembelajaran meskipun hanya sebagai komplemen. Intinya supaya guru membiasakan mengajar online. Pemberlakuan sistem belajar online yang mendadak membuat sebagian besar pendidik kaget. Ke depan, harus ada kebijakan perubahan sistem untuk pemberlakuan pembelajaran online dalam setiap mata pelajaran. Guru harus sudah menerapkan pembelajaran berbasis teknologi sesuai kapasitas dan ketersediaan teknologi. Inisiatif kementerian menyiapkan portal pembelajaran daring Rumah Belajar patut didukung meskipun urusan daring saat covid 19 yang memaksa siswa dan guru menjalankan aktifitas di rumah tetap perlu dukungan penyedia layanan daring yang ada di Indoesia
Empat,  guru harus punya perlengkapan pembelajaran online. Peralatan TIK minimal yg harus dimiliki guru adalah laptop dan alat pendukung video conference. Keberadaan pernagkat minimal yang harus dimiliki guru sangat perlu dipikirkan Bersama baik pemerintah kab/kota, provinsi dan pusat termasuk ortang tua untuk sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat. Sudah banyak fintech yang bergerak dibidang pemberian bantuan pengadaan perangkat teknologi baik untuk siswa, guru maupun sekolah.
lima, ketimpangan infrastruktur digital antara kota besar dan daerah harus dijembatani dengan kebijakan teknologi afirmasi untuk daerah yang kekurangan. Akses internet harus diperluas dan kapasitas bandwithnya juga harus ditingkatkan. Pemerintah Indonesia sudah berhasil membangun infrastruktur komunikasi Palapa Ring yang diresmikan Bapak Presiden Joko Widodo di akhir tahun 2019 menjadi tulang punggung infrastruktur digital dari Aceh hingga Papua. Tapi, jangkauan akses harus diperluas agar sebanyak mungkin sekolah, pendidik dan siswa  merasakan manfaatnya.
Pandemi Covid-19 memang menjadi efek kejut bagi kita semua. Dunia seolah melambat dan bahkan terhenti sejenak. Negara-negara besar dan modern terpukul dengan sebaran Virus Corona yang cepat, mengakibatkan ribuan korban meninggal yang tersebar di berbagai negara. Indonesia mendapatkan banyak tantangan dari Covid-19 ini, yang membuat kita semua harus bersama-sama saling menjaga. Kelima isu penting diatas akan menjadi penentu seberapa cepat kita akan mampu meratakan kurva kecemasan siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, dan kita semua.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, sistem pendidikan kita harus siap melakukan lompatan untuk melakukan transformasi pembelajaran daring bagi semua siswa dan oleh semua guru. Kita memasuki era baru untuk membangun kreatifitas, mengasah skill siswa, dan peningkatan kualitas diri dengan perubahan sistem, cara pandang dan pola interaksi kita dengan teknologi. (*)
Penulis: Dr. Gogot Suharwoto (Plt. Kapusdatin Kemendikbud)
Sumber : https://www.timesindonesia.co.id/read/news/261667/pembelajaran-online-di-tengah-pandemi-covid19-tantangan-yang-mendewasakan

Produk Kesehatan

Harga : Rp  45.000

ANTIS Spray adalah produk hand sanitizer (pembersih tangan anti kuman tanpa air) berbasis alkohol yang efektif membunuh kuman dengan cepat, seperti kuman flu dan diare, dan juga praktis untuk digunakan dimana saja dan kapan saja saat pandemi Covid 19 ini. 

Untuk yang berminat silahkan hubungi di Nomor Ini 082269376953

Soal Ulangan Harian Kelas VI


“Yeay udah bulan Desember berarti hari libur semakin dekat, asyik! Hmm… mau liburan ke mana ya aku nanti?”

Eh eh tunggu, mikirin liburannya nanti dulu dong! Bulan ini ‘kan kamu harus menghadapi penilaian akhir semester (PAS). Kamu harus melakukan yang terbaik nih agar hasil yang diperoleh bisa lebih memuaskan. Salah satu cara mempersiapkan dirimu untuk menghadapi PAS, yaitu dengan rajin latihan soal. Nah, kebetulan banget di artikel kali ini disajikan latihan soal PAS untuk siswa kelas 6 SD. Yuk, kita mulai latihan soalnya!

Silahkan kalian kerjakan soal soal dibawah ini !



Waktu Pengerjaan: 60:00 menit!